Penyakit Pelit

Minggu, 27 Februari 2011 Label:

PELIT….sebuah keadaan yang sangat memalukan sekali, pelit atau kikir bukan semata – mata sesuatu yang manusiawi, sengaja dilakukan manusia, melainkan dibaik perbuatan pelitnya ada ssesuatu yang melatar belakanginya, dalangnya tida lain ialah syetan, dan te ntaranyanya tiada lain kecuali nafsu sahwat, sahwat kebendaan, sahwat terhadap wanita, sahwat kedudukan dan lain – lain.. kalau semua orang sudah terpesona dengan kecenderungan sahwat, maka disela-sela waktunya ada kebiasaan “” PELIT””



Karena yang dipelitkan soal harta atau uang, mka sebat utama pelit ialah terlalu mencintai harta, dan menganggap harta adalah segala – galanya, adapun orang – orang terlau mencintai harta dan melakukan pelit, maka ada penyebab utama yang paling utama

  1. takut miskin
  2. suka hura – hura
  3. uang adalah tujuan dalam garakan hidapnya
  4. menahan harta katanya demi kepentingan keturunan

1.      takut miskin

orang menyangka dengan pelit kekayaan akan terkumpul, tidak bocor seperti air, ditutup rapat, padahal sekali waktu bila Allah membalikan wadah airnya, tidak ada yang bopcor tapi tumpah
itikad seperti ini dugaan manusia sesuai sifat akalnya, ini tidak dapat diatasi kecuali mempertebal keyakinan peranana Allah dalam soal pencari rizki, mereka lupa bahwa Allah sumber utama dzat yang menjatah dan memberi rizki,kepada semua mahluknya, baik yang berakal ataupun tidak berakal seperti semuatatau

2.      suka hura – hura

hidup boros bukan cirri khas Islam, kalu ada orang Islam boros maka karakter Islamnya lepas, kemudian yang masuk addalah syetan, sebab misinya syetan mengantar manusia kedalam pola hidiup boros dan berlebih – lebihan.
Orang boros merasa kebutuhan hidupnya banyak, merasa apa – apa yang ada akan dipake untuk kebutuhan yang terus dianggap kebutuhan pokoknya, merasa semuanya tidak cukup terus merasa kekurangan, kemudian untuk keperluan umum atau orang lain disempitkan, bahkan tidak diberi ruang sama sekali “dasar pelitt”


3.      uang adalah tujuan dalam garakan hidapnya

orang Islam punya tujuan hidup yang hakiki, yaitu tujuan kampong akherat, akan tetapi tidak semua orang Islam mampu menerjemahkan tujuan hidup hakiki di sela – sela dinamikakehidupannya, tentu karena jiwa manusai cenderung jahat, membel akepuasan diatas hawa nafsu, dan mengalahkan nafsu lawwamah atau nurani atau cahaya hati yang murni.. yang dipikirkan hati tidak janggka penjang kedepan, melainkan jangka sempit mementingkan duniawi.
4.      menahan harta katanya demi kepentingan keturunan

membang Agama menyerukan agar tidak meninggalkan anak keturunan lemah – lemah, artinya harus mendidik anak dengan kuat, iman tebal, serta mentalitas yang sesuai dengan kehendak Islam,,


 
Panggung Ilmu © 2010 | Designed by My Blogger Themes | Blogger Template by Blog Zone