Bimbingan/nasihat hidup

Jumat, 04 Februari 2011 Label:

Satu
Allah maha tahu isi hati kita, kunci ingin dekat dengan Allah adalah kejujuran dan kemurnian dilubuk hati terdalam, tak boleh ada kepalsuan dan kebohongan sekecil apapun.
Dua
Sesungguhnya mutlak hanya Allahlah sumber segala karunia, tak ada selain DIA, mahluk – mahluk hanya sekedar Jalan karuniaNYA, maka jangan pernah bersandar kepada selainNYA.
Tiga
Bergabung Jin dan Manusia seluruhnya akan mendatangkan sebutir Nasi saja, pasti tak sanggup bila Allah tidak mengijinkan, semua karunia dan manfaat hanya akan terjadi dengan ijin Allah.
Empat
Demikian pula musibah walau bergabung jin dan manusia seluruhnya mau mencelakakan diri kita, pasti tak akan terjadi tanpa ijin Allah, DIAlah penguasa sertiap kejadian.
Lima
Bila Allah menghendaki sesuatu pasti akan terjadi tanpa bisa di tolak siapa pun, kekuasaan Allah mutlak maka bersandarlah kepada Allah seutuhnya sambil menyempurnakan ikhtiar.
Enam
Mau lari kemanapun, menjerit sekeras apapun, menghibah meminta belas kasihan dan pertolangan siapa pun. tetap saja pertolonghan hanya datang dari Allah semata bukan dari selainNYA.
Tujuh
Bila hati bersandar kepada selain Allah, pasti Allah tau, karena Allah tau persis isi hati, hadiahnya akan diberi gelisah hati, tapi bila bulat tawakkal kepada Allah akan tenang.....
Delapan
Siti Hajar adalah orang yang yakin dengan janji Allah, namun beliau lari antara sopa marwah sebanyak 7 kali, siapa pun yang bulat hati tawakal, jangan lalai menyempurnakan ihtiar
Sembilan
Tugas kita adalah meluruskan niat agar benar – benar murni Lilahiitaalla, sempurnakan ibadah, sempurnakan ihtiar dan sempurnakan tawakal, insyaAllah akan mendapat keuntungan terbaik
Sepuluh
Setiap mahluk adalah milik Allah, karena DIA yang menciptakan dan mengurusnya setiap saat, tak ada satupun yang luput dari kekuasaanNYA, tak ada yang bisa terjadi tanpa ijinNYA.
Sebelas
Sesungguhnya kita benar – benar tak pernah sendirian dalam hidup ini dimanapun, kapanpun.... karena Allah selalu hadir, DIA lah yang menciptakan dan DIA yang mengurus kita setiap saat.
Dua belas
Sebetulnya kita masih dihargai orang lain, karena Allah masih menutupi aib dan dosa – dosa, mari tapakuri dengan jujur, apa yang terjadi bila Allah membeberkan siapa diri kita yang sebenernya?
Tiga belas
Tak pernah ada yang luput dari tatapan Allah, Allah benar – benar menyaksikan apapun yang kita lakukan, tak ada yang tersembunyi, tak bisa berdusta sama sekali dihadapan Allah.
Empat belas
Kita sering mengangap kedzoliman hanya terhadap mahluk, padahal menurut Allah dalam surat Lukman ayat 13: sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah kedzoliman yang amat besar. 
Lima Belas
Bila ada orang yang melihat.... bersemangat dan bila tak ada yang melihat tak bersemangat, itu menunjukan ketidak ikhlasan, padahal ada atau tidak ada yang melihat... Allah pasti melihat.
Enam belas
Ketenangan batin tak akan diperoleh dari harta, kedudukan, kekuasaan, Popularitas, Pujian, Penghormatan manusia, ketenangan hanya datang dari Allah semata..... pemilik hati kita.
Tujuh belas
Semua karunia adalah mutlak milik Allah dan dibagikan oleh Allah semata, sedang mahluk hanya jalan sampainya nikmat atau ujian hidup ini, bukan sebagai sumbernya.
Delapan Belas
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya semuanya bertasbih kepada Allah, dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujinya, tapi kamu sekalian tak mengerti tasbih mereka  (Qs17:44).
Sembilan belas
Barang siapa yang bertaqwa niscaya Allah akan memberi jalan keluar dari persoalannya dan rizki yang tidak terduga – duga (At Talaq : 2) solusi terbaik bukan dari kecerdasan semata tapi dari ketaqwaan.
Dua puluh
DIAlah Allah yang menurunkan sakinah dihati orang yang beriman, sebagai hadiah bagi orang yang yakin dan patuh kepadaNYA, berarti tak yakin dan tak patuh, tak akan pernah sakinah.
Dua puluh satu
Tak ada satupun persoalan yang ada di alam ini kecuali Allah maha tahu semua solusinya, dekatilah Allah, patuhlah lahir dan batin ......... niscaya Allah akan menuntun.
Dua puluh tiga
Tidak gunanya memelas dan menghibah berharap belas kasihan mahluk, selain menjatukan kehormatan diri juga menjauhkan pertolongan Allah, ketahuilah tak ada pertolongan tanpa ijinNYA.
Dua puluh empat
Jagalah pandangan.........., tak akan ada yang luput dari penglihatan Allah, setiap lirikan mata, setiap khianat mata, akan menebalkan hijab dihati, menghilangkan nimatnya ibadah
Dua puluh lima
Kita ngak pernah memilik apapun bahkan diri kita sendiri bukan milik kita, semua hanya titipan Allah dan hanya titipan sejenak, yang tak bisa dibawa mati, hanya amal bakal kita.
Dua puluh enam
Jika hambaku bertanya kepadamu tantang Aku, sesungguhnya AKU dekat, AKU perkenankan do’a orang yang berdo’a, maka hendaklah memenuhi panggilanKU dan percaya pada KU (QS ;21 : 86)
Dua puluh tujuh
Berdoa bukanlah untuk memberitahu Allah tentang kebutuhan kita, tapi doa adalah ibadah, amal yang disukaiNYA, maka berdoalah dengan penuh kesungguhan dan ketawadhuan serta ketulusan.
Dua puluh delapan
Orang yang tidak mau berdoa dianggap manusia angkuh oleh Allah, berdoalah kepadaKU niscaya KUperkenankan, sesungguhnya orang – orang yang angkuh kepadaKU akan masuk jahanam dengan hina ........ (QS 40:60)
Dua puluh sembilan
Berdoalah kepada Allah Tuhan mu dengan merendahkan hati dan suara yang lembut, sesunggunya Allah tidak menyukai orang – orang yang melampoi batas (QS 7:55)
Tiga puluh
Sesungguhnya telah amat banyak yang Allah berikan pada kita walau pun kita tidak meminta, lalu bagai mana mungkin Allah yang menyuruh kita berdoa, tak memberi bila kita meminta?
Tigapuluh satu
Siapapun yang lebih sibuk dengan penilaian manusia dan mengabaikan penilaian Allah, niscaya akan semakin resah semakin terhijab, padahal manusia tak memberi manfat tanpa ijinNYA
Tiga puluh dua
Siapa yang mencari kemulian selain dari Allah, maka ia tidak akan pernah mulia bahkan menjadi hina diperbudak oleh sesuatu yang dianggap sumber kemuliaan palsu
Tiga puluh tiga
Sesungguhnya tak bahaya penghinaan orang lain, yang pasti berbahaya untuk kita adalah sikap hina diri sendiri dan kebiasaan menghina orang lain.
Tiga puluh empat
Kemuliaan sesungguhnya adalah bila Allah ridho kepada kita, walaupun seluruh manusia membenci tak akan pernah rugi, tetapi bila Allah murka pasti celaka walau manusia memuji.
Tiga puluh lima
Ternyata bila mata hati sudah tertutup oleh prasangka, hati jadi buta, tuli, betul – betul tak sanggup....... bahkan menolak kenyataan, sagalanya dicoco - cocokan dengan yang disuudzoni.
Tiga puluh enam
Tak perlu kita sibuk membalas keburukan dengan keburukan, karena tanpa kita dendam dan membalaspun, Allah pasti mengadakan balasannya, baik kita tahu ataupun tidak tahu.
Tiga puluh tujuh
Ibnu Taimiah: sesungguhnya didunia ini ada surga, barang siapa yang tidak bisa memasukinya, maka ia tidak akan bisa masuk surganya akherat, SURGA dunia adalah ketenangan hati ketika seorang hamba tunduk dan patuh kepada Rob penciptanya.
Tiga puluh delapan
Siapapun yang bersikap sombong/takabur sesungguhnya sedang menanam rasa benci dan antipati orang lain terhadap dirinya, bisa teranga – terangan, bisa dibelakang, atau sembunyi – sembunyi.
Tiga puluh sembilan
Kesombongan adalah tanda yang sangat jelas kebodohan kita, apa yang bisa disombongkan bila asalnya dari setetes mani, ujungnya menjadi bangkai, kemana – mana membawa kotoran
Empat puluh
Jangan berat hati bila rizki kita sudah waktunya berpindah pada hamba Allah lainnya, sepanjang dijalan yang halal harus rela, insaAllah besok lusa akan ada rizki jatah kita lagi
Empat puluh satu
Ada kalanya harta yang meninggalkan kita atau kita yang meninggalkannya karena ajal datang, jadikanlah ada dan tiada jadi pendekat kepada Allah yang membagikannya, insyaAllah berkah.
Empat puluh dua
Sesungguhnya kita diciptakan sudah lengkap dengan rizkinya, jadi jangan risau, tugas kita bukan mencari rizki tapi menjemput rizki, dengan cara dan niat yanng benar dan profesional.
Empat puluh tiga
Tukang parkir banyak mobilnya tak jadi sombong, ganti – ganti mobil tidak takabur, diambil sampai habis tak sakit hati, karena yakin semua hanya titipan, begitulah dunia ini hanya titipan.
Empat puluh empat
Jangan simpan sepatu dalam hati, bila bagus akan tinggi hati, bila lihat yang lebih bagus akan iri hati, sepatu hilang akan sakit hati ............. simpanlah sepatu cukup di kaki.
Empat puluh lima
Ada yang menangisi masalah, pedih, nelangsa, karena tak sabar tak akan jadi solusi, Ada yang menangisi masalah dosa, penyebab masalah, karena takut kepada Allah, inilah sumber tenang dan solusi.
Empat puluh enam
Rosulullah SAW bersabda: tiga doa yang terkabul tanpa diragukan: doa orang tua, doa seorang yang SAFAR/ bepergian, dan doa orang yang terzdolimi. (HR At Tirmiji no: 1905)
Empat puluh tujuh
Hati tak bisa disentuh dengan rekayasa, sikap, tuturkata atau harta benda, hati hanya bisa disentuh dengan tutur dan sikap yang benar – benar bersih tulus tanpa pamrih.
Empat puluh delapan
Mau apa senang pamer? Sama sekali tak ada gunanya selain memperlihatkan kurang iman dan dangkalnya ahlak, cari pujian manusia tak ada artinya, pujian Allah yang pasti untung.
Empat puluh sembilan
Ketenangan hanyalah milik Allah, diturunkan dihati yang munin, yang yakin dan istiqomah patih kepadaNYA, ketenangan asliyang tak tergoyahkan oleh sitiasi dan keadaan apapun.
Lima puluh
Penyakit UJUB benar – benar membuat buta dan tuli mata hati, tak akan sanggup melihat dan mendengarkan kebenaran dari siapapun karena terbulenggu merasa diri paling benar.
Lima puluh satu
Bila bersikap rendah hati tetapi hati merasa sudah rendah hati, maka sesungguhnya kita sedang sombong, karena orang tawadhu tak pernah merasa istimewa dengan ketawadhuannya.
Lima puluh satu
Bila bersikap rendah hati tetapi hati merasa sudah rendah hati, maka sesungguhnya kita sedang sombong, karena orang tawadhu tak pernah merasa istimewa dengan ketawadhuannya.
Lima puluh dua
Orang yang benar – benar tawadhu, tak melihat orang lain lebih rendah dari pada dirinya, dan selalu berprasangka bahwa yang lain siapa tau lebih tinggi derajatnya disisi Allah.
Lima pul;uh tiga
Diberi itu nikmat, memberi lebih nikmat terbesar adalah ketika kita memberi benar – benar lillahitaala, tak merasa berjasa dan tak mengharap balasan apapun
Lima puluh empat
Bila sudah berbuat kebaikan, lupakanlah, karena sesungguhnya bukan kita yang berbuat, tapi Allah yang berbuat kebaikan untuk hambanNYA, dan kita dipilih sebagai jalannya, iklaslah
Lima puluh lima
Kita harus selalu siap dengan kejadian yang cocok dengan keinginan kita, juga dengan yang tidak cocok, karena penguasa segala kejadian adalah Allah, dan hanya DIA yang maha tau yang terbaik buat kita.
Lima puluh enam
Sibuklah dengan pandangan Allah, jangan pikirkan pandangan orang bila sedang beramal soleh, niscaya akan terasa nikmat, ringan dan istiqomah, karena itulah ciri – ciri orang yang ikhlas.
Lima puluh tujjuh
Ada atau tida orang yang melihat sama aja karena Allah maha melihat puasakanlah dengan penglihataan Allah niscaya akan tentram hati ini, dan sempurna balasan dari Allah
Lima puluh delapan
Bia ada yang berbuat baik balaslah dengan yang sama atau yang lebih baik, atau minimal doakan dengan sungguh – sungguh, jangan sampai berhutang budi, karena berhutang akan menurunkan kemuliaan.
Lima puluh sembilan
Sampaikanlah kepada  hamba – hamba KU yang melampoi batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, DIAlah Al Ghofur Ar Rahiim ( yang maha pengampun, yang maha penyayang) AS Azzumar 39:53) ayo Sahabatku bersegeralah menyambut ampunan Allah
Enam puluh
Sdetiap dosa yang kita lakukan, pasti disaksikan oleh Allah, dengan jelas. Dan tercatat dengan sempurna, serta pasti ada balasannya, kecuali Allah menghapus dengan ampunanNYA
Enam puluh satu
Barang siap[ aynga bersemangat karena dipiji manusia, tidak semangat bila tak ada yang memuju dan patah semangat bila sdi caci, berarti Tuhannya adalah pujian manusia.
Enam puluh dua
Dan pada sisi Allahlah kunci – kunci semua yang gaib; tiada yang mengetahui kecuali Dia sendiri, dan DIA mengetahui apa yang didaratan dan apa yang dilautan, dan tidak sehelai daun yang gugur melainkan dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tak sesuatu yang basah atau kering melainkan tertulis dalam lauh Mahfudz (QS 6 :59)
Enam puluh tiga
Yakinlah bahwa  Allah benar – benar mengetahui apapun dimanapun, karena segala – segalanya DIAlah yang menciptakan dan yang mengurusnya, bagaimana tak mengetahui apa yang dalam genggamanNYA
Enam puluh empat
Jengkel, ngak terima, sibuk memberi alasan, bahkan membalas mengkeritik kepada orang yang memberikan masukan kepada diri kita, merupakan bukti kesombongan diri dan tak serius bertobat.
Enam puluh lima
Bisa saja kita tampil serba bersahaja, tapi kalau niatnya ingin diketahui/dikagumi, maka itupun termasuk riya, seharusnya karena Allah saja bukan karena ingin dinilaian manusia.
Enam puluh enam
Sesungguhnya setiap ujian hidup akan terasa sangat berat bila duniawi yang menjadi tumpuan, namun menjadi ringan bila dekat dengan Allah menjadi tujuannya, ujian adalah penggugur dosa.
Enam puluh tujuh
Bagaimana mungkin kita marah bila ujian hidup menimpa, sedangkan yang menakdirkannya adalah Allah yang maha baik, yang menciptakan, memiliki dan mengurus diri kita setiap saat.
Enam puluh delapan
Siapa yang yang bersiiiih dari dosa, rido dan bersabarlah ketika Allah membersihkan diri kita dengan berbagai kepahitan, kesulitan, kekurangan, sakit batin yang tertekan dll.
sms DT

 
Panggung Ilmu © 2010 | Designed by My Blogger Themes | Blogger Template by Blog Zone